Suku Batak yang mendiami wilayah Sumatera Utara mempunyai bermacam- macam Suku, antara lain merupakan Suku Batak Toba, Mandailing, Pakpak, Karo, Simalungun, serta pula Suku Angkola. Tiap suku ini mempunyai macam budayanya tiap- tiap yang membedakan satu suku dengan suku yang lain.
Perbandingan itu bisa dilihat dari rumah adat yang dipunyai oleh tiap sukunya. Tiap rumah mempunyai karakteristik yang unik serta khas dengan nilai- nilai filosofis didalamnya. Tidak hanya Suku Batak terdapat pula rumah adat dari Suku Nias serta pula Suku Melayu dengan kekhasannya masing masing. Berikut ini pembahasan jenis- jenis rumah adat yang ada di Provinsi Sumatera Utara.
1. Rumah Adat Bolon( Batak Toba)
Rumah adat bolon ialah suatu rumah yang digunakan buat pertemuan keluarga besar dalam Suku Batak. Rumah adat bolon mempunyai wujud rumah panggung yang didalamnya terdiri dari kamar- kamar. Rumah adat ini dulu ialah tempat tinggal dari para raja di Sumatera Utara.
Raja terakhir yang sempat menempati rumah adat bolon ini merupakan Tuan Mogang Purba. Rumah adat bolon ini sendiri didirikan awal kali oleh Raja Tuan Rahalim. Kemudian pada tahun 1961 rumah adat ini diserahkan kepada Pemerintah Wilayah Sumatera Utara oleh pewaris rumah adat bolon ini.
Material utama dari rumat adat ini dibuat dari kayu. Hal unik dari rumah adat ini merupakan tidak dipergunakannya sama sekali paku dalam pembangunannya. Rumahnya memakai tiang- tiang penyangga yang berupa bulat. Terdapat banyak macam hias yang ada pada struktur bangunannya.
2. Rumah Adat Siwaluh Jabu( Batak Karo)
Rumah adat yang satu ini ialah rumah yang berasal dari Suku Batak Karo. Rumah adatnya kerap dipanggil dengan istilah siwaluh jabu. Rumah adat siwaluh jabu ini merupakan rumah yang diisi oleh 8 keluarga, serta siapa yang menghuni rumah ini didetetapkan oleh adat Batak Karo.
Rumah adat siwaluh jabu mempunyai 8 ruangan yang dipergunakan oleh 8 kepala keluarga. Dapur dari rumah adat ini terdiri dari 4 buah dapur, disebabkan terdapatnya 8 keluarga dalam satu rumah. Rumah adat ini dipecah menjajaki aliran air yang ada dalam sesuatu kampung.
Pembuatan dari rumah siwaluh jabu ini mempunyai sebagian tahapan yang wajib dipenuhi. Tiap tahapannya wajib dilewati serta tidak boleh terlewatkan. Tahapan yang awal merupakan memastikan tempat sampai terakhir merupakan memasang tanduk yang tidak boleh terlampaui sama sekali.
3. Rumah Adat Bagas Godang( Batak Mandailing)
Sumber: dprdmadina. blogspot. com |
Rumah adat bagas godang ialah istilah buat rumah adat dari Suku Mandailing. Rumah adat ini dulu ialah tempat tinggal pula tempat rehat raja. Rumah adat ini bisa kalian temukan di wilayah Kecamatan Ulu Pungkut di suatu desa yang bernama Huta Godang.
Semacam mayoritas rumah adat Sumatera Utara, rumah adat ini pula banyak memakai material kayu selaku bahan bangunannya. Rumahnya mempunyai konstruksi yang khas dengan wujud persegi panjang. Atapnya berupa semacam atap pedati dengan banyak ornamen yang menghiasinya.
Ornamen- ornamen yang ada pada rumah adat Mandailing ini tidak cuma selaku hiasan namun mempunyai arti yang mendalam. Tiap ornamennya memiliki nilai- nilai, norma- norma, kaidah- kaidah dan hukum dari adat yang dipegang erat buat mengarungi jalan kehidupan.
4. Rumah Adat Jerro( Batak Pakpak)
Sumber: steemit. com |
Rumah adat yang berasal dari Suku Batak Pakpak ini terletak di Kabupaten Pakpak Barat, serta biasa disebut dengan nama jerro. Rumah adat ini pula mempunyai material kayu buat bahan bangunannya. Tidak hanya itu tiap bentuk dari rumah ini mempunyai makna tertentu untuk warga Pakpak.
Filosofi dari bentuk atap yang melengkung merupakan keberanian dalam mengambil efek yang berat dalam melindungi adat istiadat. 2 buah tiang penyangga yang ada di depan mengartikan ikatan yang harmonis dalam rumah tangga antara istri serta pula suami.
Pada bagian ujung atap ada tanduk kerbau yang mempunyai arti selaku semangat kepahlawan puak pakpak. Bentuk segitiga yang ada pada rumah adat ini mempunyai arti lapisan keluarga dalam adat Pakpak ialah senina kerabat pria, berru kerabat wanita, serta puang kemenakan.
5. Rumah Adat Omo Hada serta Omo Sebuha( Nias)
Rumah adat dari Nias ini mempunyai 2 tipe ialah rumah adat omo hada serta omo sebuha. Rumah adat omo hada ditujukan buat rakyat biasa, sebaliknya omo sebuha merupakan bangunan spesial buat kepala desa ataupun kepala negara. Rumah adat ini ialah bangunan yang tahan pada gempa.
Kedua rumah adat ini dibentuk tanpa memakai paku satupun. Rumah adat omo hada mempunyai bentuk persegi serta pula beratapkan rumbia. Status sosial dari owner rumah adat ini didetetapkan dari tugu batu di depan rumahnya. Ketinggian tugu batunya menunjukkan tingginya status sosial seorang.
Sebaliknya buat rumah adat sebuha, bangunannya mempunyai dimensi yang besar pada struktur kayu yang kuat pada banngunannya. Atapnya juga tidak memakai rumbia serta dibuat tinggi. rumah adat ini mempunyai desain yang spesial supaya bisa melindungi dikala berlangsung perang suku era dulu.
6. Rumah Adat Simalungun( Suku Simalungun)
Sumber: harangan- sitora. blogspot. com |
Rumah adat dari Suku Simalungun mempunyai istilah rumah bolon, sama dengan rumah adat Suku Batak Karo. Meski mempunyai nama yang sama, namun wujud dari rumah adatnya mempunyai arsitektur yang berbeda dari rumah adat Suku Batak Karo. Material utamanya senantiasa berbahan kayu.
Rumah adatnya mempunyai wujud rumah panggung dengan penyangganya berupa kayu bulat. Ketinggian dari penyangga rumah ini kurang lebih 2 m. Bagian atapnya masih memakai bahan ijuk. Kemudian pada bagian pintu terbuat rendah sehingga orang yang masuk wajib menunduk.
Pintunya yang rendah dimaksudkan supaya tamu menghormati owner rumah. Rumahnya yang berupa panggung yang tinggi sehingga ada kolong rumah yang bisa dipergunakan buat memelihara fauna ternak. Hewan yang rata- rata dipelihara umumnya ayam serta babi.
7. Rumah adat Angkola( Suku Angkola)
Rumah adat dari Suku Angkola ini mempunyai nama yang sama dengan rumah adat dari Suku Mandailing ialah Bagas Godang. Meski mempunyai nama yang sama namun suku Angkola merupakan suku tertentu serta mempunyai arsitektur rumahnya sendiri. Karakteristik yang khas merupakan pemakaian warna gelap pada rumah.
Material yang digunakan buat rumahnya sama semacam yang lain, memakai bahan kayu serta ijuk buat atapnya. Atapnya mempunyai wujud yang datar pada bagian atas tidak melengkung. Lantai dari rumahnya memakai lantai dari papan, serta ada 8 tiang penyangga.
8. Rumah Adat Melayu Langkat( Suku Melayu)
Sumber: queenezh. blogspot. com |
Etnis Melayu di Sumatera Utara banyak mendiami wilayah Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Labuhan, Serdang Bedagai, Batu Bara, serta pula Tebing Tinggi. Rumah dari Suku Melayu Langkat ini ialah tipe rumah panggung yang ditopang oleh tiang tiang yang lumayan tinggi, kurang lebih 2 m.
Bangunannya yang berupa panggung, sehingga mempunyai kolong rumah yang bisa digunakan buat tempat bersantai ataupun pula bisa digunakan selaku tempat parkir kendaraan.
Tidak hanya itu rumah ini mempunyai bermacam- macam ornamen hias yang khas dari Melayu berbentuk pucuk rebung.
Nah, seperti itu sebagian rumah adat dari Sumatera Utara. Rumah adatnya banyak memakai material kayu selaku bahan bangunannya. Tidak hanya itu tidak terdapatnya pemakaian paku membuat rumah adat ini jadi istimewa. Tiap rumah mempunyai arsitektur yang unik serta pula menarik. Tidak hanya itu tiap bangunan mempunyai nilai- nilai filosofis tertentu.
Nilai- nilai filosofisnya tercermin dalam arsitektur bangunannya dan ornamen- ornamen yang menghias rumah adatnya. Rumah adat ini ialah gambaran kebudayaan yang tinggi yang dipunyai oleh warga Indonesia. Dan nilai- nilai kearifan lokal y
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung di blog sederhana ini, berkomentarlah dengan baik dan tidak menaruh link aktif.
Komentar dengan menyertakan LINK / ANCHOR TEXT atau promosi produk tertentu akan saya hapus karena blog ini bukan tempat untuk mempromosikan produk yang dijual di blog anda. Terima kasih