Salah satu provinsi di Pulau Sumatera merupakan Provinsi Sumatera Utara. Provinsi ini jumlah penduduknya paling banyak keempat di Indonesia. Tidak hanya itu, daerah Sumatera Utara ditempati oleh bermacam- macam suku, semacam Suku Batak Karo, Toba, Nias, Mandailing, Pakpak, Melayu, Simalungun, dan suku pendatang, semacam Tionghoa, India, serta Arab sehingga baju adat Sumatera Utara juga bermacam- macam.
Kalian tertarik buat tahu baju adat yang digunakan suku- suku Batak di Sumatera utara? Berikut ini merupakan 10 baju adat yang dikenakan oleh suku Batak yang mendiami Provinsi Sumatera Utara.
1. Baju Adat Suku Nias
Sempat memandang orang dari suku Nias? Suku Nias populer dengan lompat batunya. Semacam namanya, suku ini hidup di Pulau Nias yang terletak di bagian barat Sumatera Utara. Dibanding dengan suku- suku lain di Sumatera Utara, suku nias mempunyai baju adat Sumatera Utara yang agak berbeda.
Baru Oholu ialah baju adat warga suku Nias yang dipakai oleh laki- laki. Kebalikannya, oroba si oli ialah baju yang dikenakan oleh wanita. Meski keduanya mempunyai nama yang berbeda, tetapi baik baru oholu ataupun oroba si oli bersama mengenakan perpaduan warna emas.
Dapat dibilang dibandingkan dengan warna yang lain warna emas ini lebih mendominasi. Tidak hanya nama baju yang berbeda, hiasan kepala yang dikenakan pula sangat berbeda. Hiasan kepala wanita lebih simpel dibanding dengan pria sebab tidak butuh banyak pernak- pernik rumit.
2. Baju Adat Suku Mandailing
Terdapat pula suku batak yang lain yang pula mempunyai baju adat khas, ialah suku Mandailing. Suku ini mendiami wilayah Tapanuli Selatan, Padang Lawas, serta Mandailing. Suku Mandailing mempunyai baju adat yang nyaris sama dengan baju adat suku Batak Toba.
Baju adat suku Mandailing mengenakan ulos yang berpadu dengan pernak- pernik yang lain. Pada kegiatan pernikahan, pengantin wanita menggunakan bulang ataupun mahkota di keningnya. Biasanya bulang berbahan bawah emas, tetapi dikala ini orang banyak membuat bulang dari emas sepuhan ataupun logam.
Makna bulang dalam adat batak Mandailing ialah selaku lambang kemuliaan. Tidak hanya itu, nyatanya bulang pula ialah simbol struktur kemasyarakatan. Tidak cuma wanita, pengantin pria pula mengenakan penutup kepala khas suku Mandailing yang bernama ampu.
Ampu yang ialah bagian dari baju adat Sumatera Utara ini zaman dahulu dikenakan oleh para raja Mandailing dan Angkola. Terdapat guna magis dalam warna gelap pada ampu. Sedangkan itu, warna emas pada ampu melambangan simbol kebesaran.
3. Baju Adat Suku Toba
Satu di antara suku- suku di Sumatera Utara yang menempati zona sekitar Danau Toba merupakan suku Batak Toba. Tiap harinya baju adat sumatera utara Batak Toba berbentuk kain tenun yang diketahui luas dengan nama ulos.
Kain ulos memanglah telah jadi karakteristik khas suku Batak. Apalagi secara nasional ulos telah jadi bagian dari baju adat Sumatera Utara. Pembuatan kain ulos umumnya dicoba secara khusus memakai perlengkapan tradisional serta benang sutra dengan metode ditenun. Warna benang yang dipakai pada pembuatan ulos, di antaranya, hitam, putih, merah, perak, serta emas.
Tidak cuma dikenakan dikala upacara adat, ulos pula dipakai di kehidupan tiap hari. Hande- hande merupakan ulos buat baju bagian atas yang dikenakan pria. Sedangkan bagian bawahnya disebut singkot. Ulos pula dipakai buat menutupi kepala yang dinamakan bulang- bulang, tali- tali ataupun detar.
Ulos sendiri sesungguhnya terdapat sebagian tipe. Bersumber pada coraknya, ulos terdiri dari Ulos Antakantak, Ulos Bintang Maratur, Ulos Lobo- lobo dan yang yang lain. Masing- masing tipe ulos memiliki filosopi yang bermacam- macam. Ulos yang dikenakan di kegiatan adat Batak umumnya Ulos Ragihotang, Jugjaragidup, Sadum, pula Runjat.
4. Baju Adat Suku Karo
Orang dari suku Batak Karo mengenakan baju adat Sumatera Utara yang nyaris mirip dengan baju adat yang dipakai oleh suku terdapat lain yang terdapat di Sumatera Utara. Buat membuat baju adat ini digunakan kain yang digunakan berupa pintalan kapas yang biasanya dinamakan Uis Gara.
Baju ini merupakaian baju yang dipakai di keseharian selaku penutup badan. Makna dari Uis Gara sendiri merupakan kain merah. Kain ini ialah hasil tenunan yang memakai benang warna merah. Setelah itu benang tersebut dipadukan dengan benang lain yang bercorak hitam ataupun pula putih.
Tidak ketinggalan terdapat pula tambahan sematan motif yang terbuat dari benang emas ataupun perak. Hasil dari perpaduan warna antara merah serta hitam yang pula diselingi oleh benang emas ataupun perak menghasilkan suatu baju yang elok.
5. Baju Adat Suku Melayu
Suku Melayu hidup tersebar di daerah Pulau Sumatera. Di Provinsi Sumatera Utara, suku ini biasanya tinggal di Kota Medan, Tebing Tinggi, Langkat, Batu Bara, Deli Serdang, Binjai serta Bedagai.
Baju adat Sumatera Utara suku Melayu menggunakan pakaian kurung yang dipadu dengan kain songket. Pakaian kurung yang dikenakan khusus buat para wanita dibuat dari kain brokat maupun sutra. Sematan peniti dari emas ditambahkan buat membuat cantik penampilan.
Para wanita dari suku Melayu pula menggunakan kalung bermotif sekar sukun, rantai serati, tanggang, mentimun, dan motif yang lain. Sebaliknya laki- lakinya menggunakan pernak- pernik berbentuk penutup kepala yang bernama Tengkulok. Penutup kepala ini terbuat dari songket.
Makna dari penutup kepala itu melambangkan kebesaran serta kegagahan laki- laki. Penutup kepala yang lain disebut Destar yang berbahan rotan setelah itu dibalut mengenakan kain beludru. Tambahan pernak- pernik lain yang dikenakan pria merupakan kilat bahu ataupun lengas, hiasan rantai, serta sidat.
6. Baju Adat Suku Pakpak
Suku Pakpak menempati wilayah Kabupaten Pakpak Barat dan Kabupaten Dairi. Semacam halnya suku- suku yang terdapat di Sumatera utara, suku Pakpak pula memiliki baju adat Sumatera Utara. Baju adat ini dipakai kala upacara adat maupun baju tiap hari.
Kain oleh digunakan buat membuat baju adat suku Pakpak. Kain tersebut ialah hasil tenunan dari suku tersebut. Tidak cuma Oles, baju suku adat Pakpak pula dilengkapi dengan bermacam- macam pernak- pernik mahal yang umumnya berupa kalung emas yang dihiasi permata.
Nama baju laki- laki suku Batak Pakpak merupakan borgot. Sebaliknya Cimata ialah baju adat suku Batak Pakpak yang dikenakan oleh wanita. Warna yang mendominasi baju adat ini merupakan warna hitam yang dipadukan dengan warna perak.
7. Baju Adat Suku Simalungun
Suku Simalungun semacam halnya suku lain di Sumatera Utara pula umumnya mendiami wilayah Simalungun.
Sama halnya dengan suku batak lainya, baju adat Sumatera Utara suku Simalungun pula menggunakan ulos. Tetapi penduduk suku ini menyebut ulos dengan nama Hiou. Umumnya ulos dikenakan berbarengan dengan pernak- pernik baju yang lain, semacam bulang serta gotong.
Pernak- pernik lain yang dikenakan bersama baju adat Simalungun merupakan suri- suri, ialah kain samping buat pelengkapnya.
8. Baju Adat Suku Sibolga
Suku Sibolga ialah salah satu suku di Sumatera Utara yang mempunyai keunikan adat serta budaya yang istimewa. Budaya yang dipunyai oleh suku ini ialah perpaduan antara tradisi Batak serta Melayu. Perpaduan budaya ini pula mempengaruhi kepada tipe baju tradisional yang dimilikinya.
Nama lain dari suku Sibolga merupakan Batak Pasisi. Umumnya pemakaian baju adat suku Sibolga dibarengi oleh pemakaian banyak pernak- pernik meriah yang nampak glamor. Kain ulos serta kain uis gara ialah bahan buat baju adat suku Sibolga.
9. Baju Adat Suku Samosir
Salah satu suku Batak yang tinggal di daerah Pulau Samosir merupakan suku Batak Samosir. Dahulu suku ini masih bergabung dengan suku Batak Toba saat sebelum akhirnya terdapat pembagian daerah. Seperti itu sebabnya kenapa baju adat yang digunakan suku ini asalnya dari suku Batak Toba.
Dikala ini kedua suku ini sudah berpisah jadi 2 suku yang berbeda yang menyebabkan terdapatnya sedikit perbandingan pada baju adatnya, spesialnya dilihat dari warna baju. Hiasan di bagian kepala bentuknya mirip dengan hiasan yang dikenakan oleh suku lain.
10. Baju Adat Suku Angkola
Baju adat Sumatera Utara dari suku Angkola turut menyumbangkan pada keragaman budaya suku tersebut. Warga suku ini mendiami daerah Tapanuli Selatan yang ialah wilayah yang jadi tempat tumbuh kembangnya suku ini.
Angkola sendiri merupakan nama suatu sungai nama suatu sungai yang ada di Kabupaten Tapanuli Selatan, ialah sungai Batang Angkola. Nama sungai ini setelah itu dipakai selaku nama suatu suku. Suku ini pula mengenakan ulos selaku bahan bawah pakaiannya, semacam suku Batak yang lain.
Untuk kalian yang bukan berasal dari suku Batak, data ini dapat jadi tambahan pengetahuan menimpa pakaian- pakaian adat yang terdapat di Indonesia. Jika baju adat dari sukumu dinamakan apa?
Post a Comment for "10 Baju Adat Sumatera Utara yang Unik serta Beragam"
Terima kasih sudah berkunjung di blog sederhana ini, berkomentarlah dengan baik dan tidak menaruh link aktif.
Komentar dengan menyertakan LINK / ANCHOR TEXT atau promosi produk tertentu akan saya hapus karena blog ini bukan tempat untuk mempromosikan produk yang dijual di blog anda. Terima kasih